Sebuah video viral menggemparkan jagat maya Indonesia. Seorang Warga Negara Indonesia (WNI) asal Tanjung Pinang bernama Agung Hariadi (25) mengaku disekap di Kamboja. Dalam video tersebut, Agung tampak lesu dan tertekan, memohon bantuan pemerintah Indonesia untuk memulangkannya. Kementerian Luar Negeri RI (Kemlu) pun turun tangan menanggapi permohonan bantuan ini.

Video Viral: Jeritan Minta Tolong dari Kamboja

Video berdurasi 1 menit 50 detik itu menunjukkan Agung yang tampak ketakutan dan desperate. Ia mengaku disekap di Poipet, Kamboja, oleh pihak yang memperkerjakannya. Agung menceritakan bahwa ia tergiur dengan tawaran pekerjaan di Malaysia, namun malah dibawa ke Kamboja dan dipaksa bekerja di sebuah perusahaan yang diduga melakukan penipuan online.

“Nama saya Agung Hariadi, asli Tanjung Pinang, umur 25 tahun. Posisi saya sekarang di Poipet, Kamboja. Saya minta tolong sama pemerintah Indonesia, saya mau pulang. Saya di sini dijual, saya enggak tahu kerjanya di Kamboja,” ujar Agung dalam video tersebut.

Agung juga mengungkapkan kondisi penyekapan yang dialaminya. Ia mengaku dikurung dalam sebuah ruangan bersama WNI lainnya dan tidak diberi makan dan minum dengan layak. Ia juga diancam akan dibunuh jika mencoba melarikan diri.

Kemlu RI Bertindak Cepat

Kemlu RI melalui Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Phnom Penh, Kamboja, menanggapi video viral tersebut dengan serius. KBRI Phnom Penh segera menghubungi Agung melalui Hotline Pelindungan WNI dan mendalami informasi terkait situasi yang dialaminya.

“Kemlu RI dan KBRI Phnom Penh memperhatikan beredarnya video seorang WNI bernama Agung Hariadi yang mengaku disekap di Kamboja. Melalui Hotline Pelindungan KBRI Phnom Penh, KBRI telah berhasil menjalin komunikasi dengan Saudara Agung Hariadi,”  ujar Direktur Perlindungan WNI Kemlu, Judha Nugraha.  

Penyelamatan dan Pendampingan WNI

KBRI Phnom Penh bekerja sama dengan otoritas setempat untuk melakukan penyelamatan terhadap Agung dan WNI lainnya yang menjadi korban penyekapan. Setelah berhasil dibebaskan, para WNI tersebut akan diberikan pendampingan dan bantuan untuk kembali ke Indonesia.

Sindikat Penipuan Online di Kamboja

Kasus penyekapan WNI di Kamboja ini bukanlah yang pertama. Dalam beberapa tahun terakhir, semakin banyak WNI yang menjadi korban sindikat penipuan online di Kamboja. Para korban biasanya diiming-imingi pekerjaan dengan gaji besar di Kamboja atau negara lain di Asia Tenggara, namun sesampainya di sana mereka justru dipaksa bekerja sebagai scammer (penipu online).

Para korban dipekerjakan dalam kondisi yang tidak manusiawi. Mereka dikurung, diancam, dan dipaksa bekerja selama berjam-jam tanpa diberi upah yang layak. Jika mereka menolak bekerja atau mencoba melarikan diri, mereka akan disiksa dan diancam akan dibunuh.

Modus Perekrutan dan Tipuan

Sindikat penipuan online ini menggunakan berbagai modus untuk merekrut korban, antara lain:

  • Tawaran pekerjaan dengan gaji besar: Para korban biasanya diiming-imingi pekerjaan dengan gaji besar dan fasilitas menarik, seperti akomodasi gratis dan tiket pesawat pulang pergi.
  • Penempatan kerja di negara lain: Para korban dijanjikan akan ditempatkan di negara lain yang lebih maju, seperti Singapura atau Malaysia.
  • Proses rekrutmen yang mudah: Para korban tidak perlu melalui proses seleksi yang ketat dan hanya perlu mengirimkan CV dan pas foto.

Peran Pemerintah dan Masyarakat

Pemerintah Indonesia telah mengambil beberapa langkah untuk mencegah dan menangani kasus penipuan online di Kamboja, antara lain:

  • Meningkatkan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat mengenai modus penipuan online.
  • Memperketat pengawasan terhadap agen penyalur tenaga kerja.
  • Bekerja sama dengan pemerintah Kamboja untuk menindak sindikat penipuan online.

Masyarakat juga perlu meningkatkan kewaspadaan dan tidak mudah tergiur dengan tawaran pekerjaan dengan gaji besar di luar negeri. Sebelum menerima tawaran pekerjaan, pastikan Anda melakukan pengecekan terhadap perusahaan yang menawarkan pekerjaan tersebut.

Kasus penyekapan WNI di Kamboja ini menjadi pengingat bagi kita semua akan pentingnya kewaspadaan dalam mencari pekerjaan di luar negeri. Jangan mudah tergiur dengan iming-iming gaji besar dan fasilitas menarik. Pastikan Anda melakukan pengecekan terhadap perusahaan yang menawarkan pekerjaan dan agen penyalur tenaga kerja yang Anda gunakan. Jika Anda merasa menjadi korban penipuan, segera laporkan ke pihak berwenang.